Berhentilah
Berhentilah berusaha untuk bahagia; berhenti melarikan diri dari ketidakbahagiaanmu; rangkul emosimu apa adanya, dan temukan kebahagiaan yang lebih dalam.
Tidak ada yang salah denganmu, dan tidak akan pernah ada, tidak peduli apa yang kau yakini, atau apapun yang diberitahukan padamu.
Engkau lengkap, utuh, persis seperti dirimu sekarang; sempurna bahkan dalam ketidaksempurnaanmu, luar biasa dalam kemanusiaanmu, kuat dalam kerapuhanmu.
Kekuranganmu itu indah.
Keraguanmu itu suci.
Tidak apa-apa terkadang merasa hancur dan terluka, memang begitulah adanya.
Rasa sakit atau ketidaknyamananmu, kesedihanmu, kemarahanmu, ketakutanmu, itu semua bukanlah tanda-tanda kegagalan atau kelemahan rohanimu; mereka adalah bagian penting dan berharga dari dirimu yang ingin disayangi.
Tidak perlu lagi malu dengan lukamu, menyembunyikannya atau mendorongnya lebih jauh..
Tidak perlu lagi berpura-pura bahagia, atau mencintai segala sesuatu, ataupun sempurna atau tercerahkan.
Tidak perlu berpura-pura lagi. Engkau telah merasa begitu lelah dari pertarungan dan pelarian..
Engkau telah lelah mencari cinta di luar hatimusendiri..
Muak dengan keterputusan dari momen kekinian,
Engkau merindukan sebuah momen istirahat.
Ruang dimana segala sesuatu diterima..
Engkau tidak perlu berusaha menerima apapun..
Karena sedari awal, engkau adalah ruang tanpa batas, ruang yang mengizinkan segala sesuatu untuk ada..
Kesedihan dan kebahagiaan sudah diizinkan untuk ada…
Kesabaran dan kemarahan sudah diizinkan untuk ada..
Kebaikan dan keserakahan sudah diizinkan untuk ada.
Kegagalan dan kesuksesan sudah diizinkan untuk ada.
Kesehatan dan kesakitan sudah diizinkan untuk ada..
Ruang dimana segala sesuatu muncul dan tenggelam..
Samudera dimana ribuan ombak muncul dan tenggelam..
Itulah engkau…
Aku hanyalah seekor burung camar kecil, menyanyikan sebuah lagu, menawarkan kata-kata yang tidak sempurna namun sangat tulus ini kepadamu.
Rico hutama